Jumat, 17 Mei 2013

proposal



I.                   PENDAHULUAN.
A.    Latar belakang.
           Okra (abelmoschus esculentus l. moench) merupakan salah satu komoditas sayuran yang diproduksi di Kenya terutama untuk pasar ekspor ke uni eropa. Namun,produksi tanaman dibatasi oleh umur pendek polongnya. Hilangnya polong okra kualitas dengan ditandai dengan menghitam, layu dan membusuk dalam waktu dua hari dalam kondisi suhu ruang yang menjadikan kerugian pasca panen berat. Untuk mengurangi kerugian, pedagang menggunakan disinfektan agar produk segar tidak mengalami kerusakan dengan menggunakan larutan klorin. Namun,klor memiliki bau yang tidak menyenangkan dan mudah menguap. Selain itu,ada kekhawatiran konsumen yang berkembang pada pengguaan bahan kimia untuk mengelola infeksi (salunkhe dan desai, 1984).
Buah okra mengandung banyak lendir, sehingga buah okra tidak cocok untuk sayuran yang diberi air seprti sayur asem atau sayur sop. Penggunaan okra di Indonesia lebih cocok untuk oseng-oseng,tumis,atau campuran “sambal goring cabe”. Biji dari buah tua okra dapat dimanfaatkan sebagai bahan industri minyak dan protein,karena okra memiliki kandungan minyak dan protein yang berkualitas bagus. Selain itu,buah okra mempunyai kandungan gizi yang cukup tinggi dimana pada setiap 100 gr buah muda okra mengandung 1 gr lendir, 7 gr karbohidrat dan 70-90 mg ca (PROSEA,1989).

1 komentar:

Unknown mengatakan...

lebih dilengkapkan lagi proposalnya.............